Selasa, 19 April 2011

PAGI

Saat malam telah berakhir pagi pasti yang datang ,kita sudah terbuai dalam mimpi semalam,dan pikiran kita sudah tenang tadi malam.
Tapi sekarang saat aku bangun seribu pikiran yang berkecamuk di sini ,mulai dari hutang ,pekerjaan ,tetangga ,berita dan yang lainnya.
Mungkin ini lah hidup ,yang tak bisa tenang walaupun sesaat.
Tapi aku coba berlari saja menjauhi beban yang makin menimpa ,lapar sudah ku hiraukan ,yang ku ingin saat ini hanya berlari ya berlari sekuat tenagaku .
Banyak yang kudapat saat ini mulai dari pemandangan pagi yang nampak malu untuk menunjukkan cahayanya ,atau mungkin pagi mengikuti perintah sang majikannya ,seperti aku yang selalu mengikuti perintah dari sang juragan ,harus menurut ,harus mau melakukan apa yang di suruhnya ,meskipun itu berat bagi ku .

Tetap, kujalani demi selembar uang yang tak seberapa nilaianya yang habis untuk makan ,dan cepat habis untuk membayar hutangku yang bertumpuk.
Pagi ini aku ingin bebas ,bebas walau sebentar.
Saat melihat burung biasanya manusia ingin seperti burung tapi aku enggak aku ingin jadi diriku sendiri aku enggak ingin jadi mereka ,aku adalah aku yang ada di dunia ini walau sebentar .
"Kenapa aku mulai jalan melambat" ,aku tanya pada diriku sendiri ,mungkin karena asap rokok yang pernah aku hisap dulu atau mungkin aku sudah terlalu tua untuk ini.
Semuanya nampak gelap tak ada lagi cahaya pagi mataku enggak bisa melihat ,semuannya menghitam hitam dan akupun terjatuh.

Riingg..aku terbangun, aku mendengar bunyi alram yang sangat keras sekali keras seperti menempel di kuping saya ,ternyata aku terbangun dari tidurku .


Selamat pagi dunia.